Selangkah Lebih Dekat, Kolaborasi IFII dengan ECOFEL

| 0

Pemberian cinderamata dari Sekretaris Utama PPATK, Rinardi kepada Program Manager ECOFEL, Liat Shetret (Foto: Vanni Mulyadi)

 

JAKARTA -- Sejak diresmikan dan mulai beroperasinya pada November 2017, Institut Intelijen Keuangan Indonesia (Indonesia Financial Intelligence Institute / IFII) telah menyelenggarakan sejumlah pendidikan dan pelatihan anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APUPPT) dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan, seperti penyedia jasa keuangan (PJK), penyedia barang dan jasa (PBJ), aparat penegak hukum, hingga akademisi.

Berbagai kegiatan berskala internasional juga telah digelar, seperti pelaksanan Financial Intelligence Analyst Course (FIAC) bekerjasama dengan lembaga intelijen keuangan Australia (AUSTRAC) dan Seminar Internasional Penanganan Perkara TPPU terkait dengan Foreign Predicate Offences yang menghadirkan pembicara dari Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia dan melibatkan peserta dari berbagai negara.

Terbaru, IFII mencoba mengembangkan sayapnya menjadi lebih luas dengan menggandeng Egmont Centre of FIU Excellence and Leadership (ECOFEL). ECOFEL merupakan bagian dari The Egmont Group yang memfokuskan kerjanya pada peningkatan kapasitas dan pengembangan lembaga intelijen keuangan (financial intelligence unit / FIU), khususnya terkait perkembangan anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APUPPT). Metode pelatihan ECOFEL meliputi mentoring, coaching, pertukaran pegawai, penyelenggaraan training terspesialisasi, pengelolaan perpustakaan, pengembangan platform e-learning, dan sejumlah aktivitas lainnya.

Kepala IFII, Akhyar Effendi, menerima kunjungan Program Manager ECOFEL, Liat Shetret, dan bertukar pandangan terkait penjajakan kerja sama ini. Kunjungan delegasi ECOFEL ke IFII, Kamis (31/1), merupakan bagian dari kegiatan Egmont Group Meetings 2019 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai komite penyelenggara.

“Selamat datang di IFII, yang menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan APUPPT pertama sekaligus menjadi rujukan di kawasan Asia Tenggara,” kata Akhyar mengawali acara.

Akhyar menambahkan, usia IFII yang masih sangat muda, membuatnya sangat terbuka dengan ruang-ruang perbaikan dan peningkatan kualitasnya, baik dari aspek penyelenggaraan pelatihan maupun operasional pendukungnya. Kehadiran ECOFEL, yang efektif bekerja sejak April 2018, menjadi momen yang tepat untuk berbagi informasi guna penguatan kapasitas kedua lembaga.

Liat Shetret selaku Program Manager ECOFEL mengapreasiasi penyambutan oleh IFII, dan melihat peluang kerja sama yang sangat terbuka lebar. ECOFEL berkepentingan untuk menghasilkan personel FIU dengan kapasitas kepemimpinan dan pengetahuan yang mumpuni, dan IFII dapat menjadi salah satu mitra strategis dalam mewujudkan itu.

“ECOFEL sedang menyusun ahli dan konsultan APUPPT yang andal, berkualitas, dan profesional, guna membantu ECOFEL dalam menyelenggarakan bantuan teknis dan proyek pengembangan kapasitas. Kami mengapresiasi keberadaan dan peran IFII, dimana ECOFEL dan IFII bisa memperkuat sinerginya,” jelas Shetret.

Berbagai rancangan program kerja sama kedua pihak didiskusikan dalam pertemuan kedua lembaga. Salah satunya adalah rencana joint training untuk kawasan regional yang akan diselenggarakan di IFII, serta joint research terkait dengan tindak pidana perdagangan satwa liar. (TA)

Submit
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar