SIARAN PERS: Indonesia Terpilih Sebagai Regional Representative Kawasan Asia Pasifik The Egmont Group/Anggota Egmont Committee

| 0

Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin beserta jajaran menandatangani Nota Kesepahaman dengan FIU Palestina, sebagai wujud dukungan kuat Indonesia terhadap proses keanggotaan FIU Palestina di the Egmont Group (Foto: Istimewa)

 

SIARAN PERS 

Indonesia Terpilih Sebagai Regional Representative

Kawasan Asia Pasifik The Egmont Group/Anggota Egmont Committee

 

Den Haag, Jum’at 5 Juli 2019

Kabar membanggakan datang dari Negeri Kincir Angin. Di negara lahirnya strategi totaalvoetbal tersebut, Indonesia dipilih secara konsensus oleh 27 yurisdiksi di Asia Pasifik sebagai Regional Representatives (RR) the Egmont Group untuk kawasan Asia Pasifik. Kiagus Ahmad Badaruddin, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang juga sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan lembaga Financial Intelligence Units (FIU), menyambut baik atas apresiasi dan kepercayaan yang diberikan oleh lembaga intelijen keuangan dunia itu. “Tak mudah untuk mendapatkan kepercayaan sebesar itu, karena masing-masing anggota The Egmont Group melihat terlebih dahulu implementasi yang kita lakukan dalam mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme Alhamdulillah mereka melihat negara kita melakukan banyak kebaikan dan perkembangan. Saya merasakan sendiri dukungan dan apresiasi yang mereka berikan,” ungkap Pak Badar, begitu beliau sering disapa. 

Sebagai pelaksana Regional Representatives (RR) the Egmont Group untuk kawasan Asia Pasifik, atas usulan Ketua Delegasi Indonesia, Dr. Dian Ediana Rae, Wakil Kepala PPATK dipilih secara konsensus sebagai Regional Representatives (RR) the Egmont Group untuk kawasan Asia Pasifik. Selain Wakil Kepala PPATK, terpilih juga DM Rupasinghe yang merupakan Direktur Lembaga Intelijen Keuangan Sri Lanka, yang dalam pemungutan suara berhasil mengalahkan Manoj Kaushik yang merupakan Additional Director dari FIU India. Kedua Regional Representatives baru ini akan memulai kerja besarnya dalam mengoptimalkan komitmen kerja sama lembaga FIU di kawasan Asia Pasifik selama periode dua tahun kedepan dalam mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme di kawasan tersebut.

Pemilihan Regional Representatives menjadi salah satu rangkaian acara dalam kegiatan the 26th Egmont Group Plenary Meeting yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda. The Egmont Group merupakan suatu organisasi internasional yang menghimpun FIU di seluruh dunia. Dengan kata lain, terpilihnya FIU Indonesia sebagai Regional Representatives di kawasan Asia Pasifik, yang merupakan salah satu posisi strategis di The Egmont Group, menunjukkan peran aktif Indonesia pada umumnya dan PPATK pada khususnya dalam menegakkan komitmen anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APUPPT). Posisi strategis RR ini juga secara mutatis mutandis menjadi bagian dari keanggotaan Egmont Group Committee (EC) yang memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan urusan internal hingga urusan terkait forum internasional lainnya, dan juga mengawasi pelaksanaan tugas-tugas Egmont Group Sekretariat. Peran sebagai Regional Representatives dan anggota Egmont Committee ini akan juga membantu peningkatan persepsi positif Indonesia sebagai negara yang menjaga integritas sistem keuangan dan perekonomiannya secara konsisten.  Sebelumnya, Indonesia juga telah menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan the Egmont Group Meetings di Jakarta pada Januari 2019 lalu.

Sebagai Regional Representatives the Egmont Group di kawasan Asia Pasifik, Indonesia bertugas menyuarakan kebijakan The Egmont Group kepada Regional Group kawasan Asia Pasifik, sekaligus mengkomunikasikan dan merepresentasikan pandangan dan kepentingan Regional Group kawasan Asia Pasifik kepada the Egmont Group dalam proses diskusi dan penetapan kebijakan. Amanat yang diberikan kepada Wakil Kepala PPATK ini juga bertugas secara proaktif memantau perkembangan isu terkait APUPPT seperti pendekatan baru kerjasama dibidang publik-publik (public-public cooperation) dan perkara teknis lainnya seperti keanggotaan di Regional Group di kawasan Asia Pasifik, dimana masih terdapat 16 calon FIU di kawasan yang akan bergabung di Egmont Group.

Dalam kesempatan pertemuan yang dihadiri oleh hampir seluruh Kepala FIU ini, Pak Badar, yang sebelumnya pernah menjadi Sekjen dan Irjen Kementerian Keuangan ini melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan FIU Timor Leste, untuk melakukan kerjasama secara optimal dalam mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Delegasi Indonesia, dalam pertemuan itu juga secara kuat mendukung FIU Pelestina untuk dapat diterima menjadi anggota The Egmont Group.   

Dian Ediana Rae merasa bersyukur atas kepercayaan yang diberikan dunia internasional tersebut. “Kepercayaan yang diberikan ini cukup berat dan besar. Pekerjaan besar ini akan dapat terlaksana secara baik, bila kita instansi terkait di Indonesia dan juga FIU yang ada dapat bekerja secara bersama“ ujar Dian, yang sebelumnya dipercaya sebagai Vice Chair Information Exchange Working Group (IEWG) di Egmont Group, dan juga sebagai Co-Chair Financial Intelligence Consultative Group (FICG) di ASEAN + 2 (Australia dan New Zealand).

Dian, sebelumnya juga pernah menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia untuk Eropa di London, dan Ketua Ikatan Pegawai Bank Indonesia melanjutkan, “Saya  berharap seluruh Kementerian, Lembaga terkait dan masyarakat secara luas bahu-membahu secara bersama mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme” imbuhnya.

***

 

Keterangan lebih lanjut hubungi :

M. Natsir Kongah

Ketua Kelompok Kehumasan PPATK

Email : natsir.kongah@ppatk.go.id

Mobile : 0813 8668 4827

 

 

Dokumen siaran pers dapat diunduh di sini

Submit
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar