Konferensi Pers Egmont Group Meetings 2019: Peran Sentral PPATK dalam Agenda Anti-Pencucian Uang Internasional

| 0

Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dan Wakil Kepala PPATK Dian Ediana Rae (Foto: Vanni Mulyadi)

 

JAKARTA – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyelenggarakan konferensi pers terkait penyelenggaraan Egmont Group Meeting 2019 di Jakarta, Rabu (30/1). Konferensi pers menghadirkan Kepala PPATK, Kiagus Ahmad Badaruddin, Wakil Kepala PPATK, Dian Ediana Rae, dan Chair The Egmont Group of Financial Inteliigence Units, Hennie Verbeek-Kusters dan dihadiri sejumlah wartawan media lokal dan asing.

Kepala PPATK menyampaikan bahwa menjadi tuan rumah Egmont Group Meetings merupakan sejarah bagi Indonesia, sekaligus bukti bahwa Indonesia siap untuk terus meningkatkan pengaruh dan kontribusinya dalam agenda internasional anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Egmont Group Meetings 2019 dihadiri tidak kurang 300 peserta yang berasal dari lembaga intelijen keuangan dari berbagai negara, observer, dan organisasi internasional seperti UNODC, FATF, Interpol, Wolfsberg Group, dan European Commission.

“Pertemuan ini memegang peran krusial dalam memperkuat sinergi seluruh lembaga intelijen keuangan. Sebuah kebanggaan menjadi tuan rumah berkumpulnya para ahli anti-pencucian uang, sekaligus merumuskan kerja-kerja nyata untuk penegakan rezim APUPPT,” kata Kiagus.

Wakil Kepala PPATK, Dian Ediana Rae menambahkan bahwa Egmont Group Meetings tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya para pegiat anti-pencucian uang semata, namun membahas dan menghasilkan kerja nyata yang menjadi komitmen bersama para peserta yang hadir.

“Egmont Group Meetings secara komprehensif membahas penguatan mekanisme pertukaran informasi antar lembaga intelijen keuangan, produk-produk kebijakan, penerimaan keanggotaan The Egmont Group, hingga rencana kerja sama pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para personel FIU,” ujar Dian.

Chair The Egmont Group, Hennie Verbeek-Kusters mengapresiasi penyelenggaraan Egmont Group Meetings yang berjalan lancar, sekaligus menekankan bahwa pencucian uang dan pendanaan terorisme adalah problem yang berdampak merusak bagi negara manapun.

“The Egmont Group menjadi sarana yang membantu kerja sama antarlembaga intelijen keuangan terwadahi dengan baik,” katanya.

Dalam kesempatan tanya-jawab, Kepala PPATK menjawab pertanyaan mengenai masih berlangsungnya kerja PPATK di dalam negeri, seperti membantu mewujudkan Pemilu yang bersih dan berintegritas bersama lembaga terkait seperti Bawaslu. Di sela Egmont Group Meetings, PPATK juga menjadi co-sponsor untuk proses keanggotaan FIU Laos dan FIU Timor Leste guna menjadi bagian dari The Egmont Group. Di kesempatan ini pula, PPATK mulai menjajaki dimulainya kerja sama lebih erat antara PPATK dengan FIU Palestina. (TA)

Submit
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar