Program Pertukaran Analis, Sinergi PPATK dengan Lembaga Intelijen Keuangan di Regional Asia Pasifik

| 0

Pembukaan Program Pertukaran Analis oleh Wakil Kepala PPATK Dian Ediana Rae (Foto: PPATK)

 

JAKARTA -- Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae membuka program pertukaran analis (Analyst Exchange Program / AEP) tahun 2018 di PPATK, Senin (2/7). AEP merupakan kegiatan berkala dan berkelanjutan yang melibatkan para analis dari lembaga intelijen keuangan di kawasan Asia Pasifik guna meningkatkan kompetensi dalam menganalisis perkara-perkara kompleks di bidang anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APUPPT).

Pelaksanaan AEP di tahun 2018 ini sendiri cukup berbeda dibanding sebelumnya karena melibatkan 7 orang analis dari 4 negara sebagai peserta kegiatannya, yaitu PPATK sebagai lembaga intelijen keuangan Indonesia, Australian Transaction Reports and Analysis Centre (AUSTRAC) sebagai lembaga intelijen keuangan Australia, Bank Negara Malaysia (BNM) selaku lembaga yang menaungi unit intelijen keuangan di Malaysia, dan Anti-Money Laundering Council (AMLC) yang merupakan lembaga intelijen keuangan Filipina. Kegiatan akan berlangsung sejak tanggal 2 hingga 6 Juli 2018.

"Program ini sudah berjalan cukup lama dan sangat terasa manfaatnya. Biasanya dahulu hanya melibatkan Indonesia dan Australia, namun sejak tahun lalu juga sudah melibatkan partisipasi dari Malaysia. AEP harus menjadi contoh bagi dunia internasional, bahwa sinergi lembaga intelijen keuangan di kawasan sangat efektif dalam mengurai perkara pencucian uang maupun pendanaan terorisme yang kompleks dan bersifat lintas negara," kata Wakil Kepala PPATK dalam sambutannya.

AEP di tahun 2018 ini akan berfokus pada kegiatan analisis bersama (joint analysis) terhadap jejaring terorisme lintas negara, terutama terkait dengan lalu lintas pendanaannya. Hasil dari analisis bersama ini akan menjadi produk yang dapat segera ditindaklanjuti oleh lembaga penegak hukum di masing-masing yurisdiksi.

"Peningkatan kualitas pertukaran informasi diantara kita seluruh peserta program ini adalah sebuah keharusan. Dan tentu saja, banyak sekali ilmu dan pengetahuan baru untuk meningkatkan kompetensi kita sebagai individu karena masing-masing akan memahami proses kerja dari tiap-tiap lembaga intelijen keuangan. Muaranya diharapkan terjadi kerja sama yang semakin terjalin erat diantara kita semua." lanjut eks Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London ini. (TA)

Submit
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar