Presiden FATF Kunjungi Indonesia, Selangkah Lebih Dekat Bergabung ke Organisasi Internasional Anti Pencucian Uang

| 0

Presiden FATF Santiago Otamendi saat berkunjung ke kantor PPATK bertemu dengan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin (Foto: Istimewa)\

 

JAKARTA --  Peran aktif Indonesia dalam hubungan internasional semakin ditingkatkan dalam bentuk pencalonan Indonesia menjadi anggota organisasi internasional anti pencucian uang (Financial Action Task Force on Money Laundering/FATF). Tidak tanggung-tanggung, Presiden FATF Santiago Otamendi beserta kolega mengunjungi Indonesia (high level visit / HLV) dan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat teras di Indonesia yang meliputi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Heru Winarko, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Suhardi Alius, dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kiagus Ahmad Badaruddin.

Proses pencalonan Indonesia menjadi Anggota FATF telah dimulai pada bulan Juni 2017 dalam sidang tahunan FATF di Valencia, Spanyol. Indonesia sebagai negara Anggota G-20 sangat diapresiasi untuk menjadi Anggota FATF. Menindaklanjuti proses pencalonan tersebut, pemerintah Indonesia telah mengirimkan surat komitmen kepada FATF melaui surat Menteri Keuangan pada Agustus 2017, melakukan dua kali on-site Mutual Evaluation (ME) oleh Badan regional FATF di Asia-Pasifik, yaitu Asia-Pacific Group on Money Laundering (APG) pada 6 - 17 November 2017 dan 30 April hingga 4 Mei 2018. Kunjungan Presiden FATF kali ini dilakukan guna mendiskusikan komitmen pemerintah Indonesia pada pencalonan menjadi Anggota FATF. Kunjungan Presiden FATF dan kolega disertai penilaian hasil ME akan menjadi pertimbangan kunci oleh FATF dalam menentukan Indonesia layak untuk diterima menjadi Anggota FATF atau tidak.

Turut mendampingi Presiden FATF Santiago Otamendi dalam kunjungannya ke Indonesia David Lewis dari Sekretariat FATF, Sarah Runge dari Amerika Serikat, Giles Thomson (Inggris), Alexey Petrenko (Rusia), dan Marcus Pleyer (Jerman). (TA)

Submit
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar