Prof. Dr. BJ Habibie: Jangan Terus Banggakan Kekayaan Alam, Perkuat Kualitas Sumber Daya Manusia

| 0

Presiden RI periode 1998-1999 Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie bersalaman dengan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dalam puncak peringatan HUT PPATK ke15 bertempat di Auditorium Yunus Husein PPATK (Foto: Antara)

 

JAKARTA -- Meriahkan puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PPATK ke-15, Presiden RI periode 1998-1999 Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie memberikan ceramah umum dengan tema "Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dalam Pelaksanaan Tugas, Fungsi, dan Wewenang PPATK". Kegiatan Ceramah Umum ini disampaikan di Auditorium Yunus Husein PPATK, Senin (17/4). Selain memberi pencerahan terkait dengan berbagai pengalaman hidup yang telah ia lalui, Presiden RI di awal era reformasi ini menyampaikan juga pandangannnya mengenai penguatan kapasitas sumber daya manusia di dalam negeri.

"Masa depan akan ditopang oleh kualitas SDM. Jangan terus membanggakan kekayaan kita akan sumber daya alam. Bersama kita harus memperkuat proses pembudayaan dan pendidikan SDM, yang prosesnya akan menghasilkan ketinggian iman dan takwa seseorang," tuturnya.

Bercermin dari berbagai pengalamannya di masa lalu yang jauh dari modernitas dan segala perkembangan teknologi informasi seperti saat ini, B.J. Habibie juga menekankan daya saing yang harus terus diperkuat. Ia juga menyampaikan pesan moral untuk seluruh pegawai PPATK mengenai pentingnya kualitas kerja. “Pertama, pekerjaan apapun yang anda laksanakan harus berkualitas tinggi. Bidang apa saja. Kedua, hasil dari karya anda harus bisa menstabilkan semuanya. Ketiga, apa saja anda rencanakan harus datang sesuai dengan rencana. On schedule. Tidak boleh terlambat,” tegas Presiden Republik Indonesia periode 1998-1999 ini.

Ia juga menekankan pentingnya neraca jam kerja. Karena sesungguhnya di balik sebuah karya yang dihasilkan atau diciptakan, ada neraca kerja di balik semua itu. “Kita selalu berbicara mengenai neraca pembayaran, yang tidak kalah penting adalah neraca jam kerja,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan, sesungguhnya PPATK adalah mata dan telinga  dari sistem keuangan. “Dimana tangan-tangannya adalah lembaga penegak hukum dan sistem peradilan kita. Jika mata tidak sehat maka jalanya tidak baik,” ungkap Kepala PPATK dalam pembukaan acara. (TA/ES)

Submit
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar