PPATK Gelar Seminar Internasional

| 0

Momen penandatanganan PPATK-AUSTRAC Partnership Program 2017 antara Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dan CEO AUSTRAC Paul Jevtovic, disaksikan oleh Menkopolhukam RI Wiranto dan Minister for Justice Australia Michael Keenan (Sumber foto: Kedutaan Besar Australia)

 

JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menggelar Seminar Internasional dengan tema "Membangun Aliansi Otoritas dengan Industri Jasa Keuangan Melalui Revitalisasi Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Rabu (1/2). Seminar ini juga dipadukan dengan penandatanganan PPATK-AUSTRAC Partnership Program (PAPP) 2017. AUSTRAC merupakan unit intelijen keuangan yang dimiliki oleh pemerintah Australia.

Dalam sambutannya, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin menekankan bahwa penanganan perkara TPPU serta pendanaan terorisme tidak bisa dilakukan oleh satu negara semata tanpa menjalin kerjasama dengan lembaga lain.

"PPATK menjalin kerjasama secara intensif dengan AUSTRAC sejak PPATK berdiri, membangun kerjasama positif demi menuju unit intelijen keuangan kelas dunia", ujarnya.

Kepala PPATK juga menyampaikan data bahwa hingga saat ini PPATK telah menerima 17.800.000 laporan transaksi keuangan. PPATK mengolahnya menjadi Hasil Analisis maupun Hasil Pemeriksaan bila terindikasi tindak pidana untuk selanjutnya diserahkan kepada penegak hukum untuk ditindaklanjuti.

Senada, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto menyambut baik kerjasama bilateral Indonesia-Australia terkait penanggulangan TPPU dan pendanaan terorisme. Disebutkannya bahwa terorisme merupakan musuh bersama, tidak mengenal batas negara, membuat kekacauan, dan meresahkan masyarakat.

"Tahun lalu Indonesia bersama Australia menggelar Counter-Terrorism Financing Summit di Bali. Kita mengundang 36 negara untuk menanggulangi pendanaan terorisme dengan komitmen bersama. Setelah kegiatan, implementasi kerjasama benar-benar dilaksanakan. Kita telah melakukan berbagai langkah untuk menanggulangi terorisme dan banyak aksi teror yang berhasil kita redam." urai Menkopolhukam.

Menkopolhukam lebih lanjut mewaspadai perkembangan pesat teknologi informasi yang rawan disalahgunakan. Karena itulah, penelusuran pendanaan terorisme sejak awal menjadi hal yang mutlak dilakukan demi memotong lebih awal rencana aksi terorisme yang akan dilakukan.

Selain Kepala PPATK dan Menkopolhukam, turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini Minister for Justice Australia Michael Keenan dan CEO AUSTRAC Paul Jevtovic. (TA)

Submit
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar