Membangun Kultur Integritas Bangsa Melalui PPATK Integrity Forum

| 0

Tri Andriyanto
Pranata Humas PPATK

“Integritas harus menjadi budaya, nilai, dan spirit kerja PPATK dan bangsa ini”
Kepala PPATK, 
Dr. Dian Ediana Rae

Integritas adalah kata yang mudah diucapkan, namun sulit diimplementasikan.  Persoalan bangsa demikian besar membelit, dengan berbagai perkara hukum yang terus menghiasi pemberitaan setiap harinya. Kejahatan ekonomi juga bergerak semakin masif dan kompleks, yang mengakibatkan adanya gangguan yang nyata dalam integritas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia. Bila dirunut asalnya, semuanya berpangkal pada belum terbangunnya kultur integritas di negeri ini.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dian Ediana Rae, dalam pembukaan kegiatan PPATK Integrity Forum. PPATK Integrity Forum merupakan forum yang dilaksanakan guna membangun kultur integritas bangsa, sekaligus memperkuat komitmen insan PPATK dalam tugasnya mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang, tindak pidana pendanaan terorisme, dan segala kejahatan ekonomi lainnya. PPATK Integrity Forum mengusung tema “Refleksi Karakter dan Jati Diri Bangsa”, dengan menghadirkan para tokoh bangsa yang telah teruji integritas dan kredibilitasnya dalam membangun bangsa ini.

“Atas dasar inilah, PPATK Integrity Forum menjadi penting dan krusial guna penanaman nilai integritas bangsa ini. PPATK Integrity Forum juga sekaligus menjadi ikhtiar kita bersama dalam membangun negeri berlandaskan moral dan segenap nilai luhur lainnya,” ucapnya.

 Dalam edisi perdanananya, PPATK Integrity Forum menghadirkan sosok Prof. Emil Salim, Ph.D. Mantan Menteri Lingkungan Hidup tersebut tampil dengan membawakan tema “Membangun Integritas Bangsa dengan Ilmu dan Keteladanan”. Dalam penjelasannya, ia menyampaikan bahwa secara konseptual, integritas merupakan sikap, perilaku berlandaskan nilai moral, akhlak, dan etika. Nilai integritas digerakkan dalam kerangka hubungan manusia dengan Tuhan, sekaligus hubungan antar sesama manusia. Guru Besar Universitas Indonesia ini juga menguraikan bahwa terdapat tiga prinsip yang terkandung dalam integritas. Pertama, beragama. Keyakinan dalam berketuhanan akan selaras dengan rasio dan perilaku, yang berlaku bagi seluruh agama tanpa terkecuali. Kedua, moral. Moral merupakan kekuatan pendorong integritas. Dengan moral, seorang manusia akan memahami, mengetahui, merasa, dan menghayati.

“Yang ketiga, integritas didorong oleh kemampuan akal berkembang, melalui ilmu dan belajar,” tutur pria yang juga dikenal sebagai pakar lingkungan hidup tersebut.
Dalam penyampaiannya, ia juga menekankan agar seluruh insan PPATK, termasuk seluruh pemangku kepentingan di bidang anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme, untuk terus menjaga integritas. Ia menegaskan bahwa tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme adalah karakter kejahatan yang kotor, dan untuk menyapunya diperlukan sapu yang bersih.
“Sapu yang bersih adalah perumpamaan terbangunnya kultur integritas dalam mewujudkan tugas mulia menegakkan hukum sekaligus membangun bangsa ini,” lanjutnya.

Hingga 30 April 2021, edisi perdana PPATK Integrity Forum telah ditonton oleh 7.343 viewers dengan 1.300 lebih likes melalui kanal Youtube PPATK. Seperti yang telah disampaikan oleh Kepala PPATK, PPATK Integrity Forum akan menjadi ikhtiar PPATK dalam mengkampanyekan nilai-nilai integritas sebagai nilai yang paling prioritas bagi seluruh insan PPATK, pemangku kepentingan di bidang APUPPT, dan juga seluruh komponen bangsa ini.

PPATK Integrity Forum akan menjadi rangkaian seri yang berkelanjutan, dengan menghadirkan tema dan narasumber yang teruji integritasnya. Keberadaannya menjadi bukti komitmen PPATK dalam mendukung penegakan hukum, sekaligus ikut menjaga stabillitas perekonomian dan integritas sistem keuangan. PPATK Integrity Forum juga menjadi salah satu upaya untuk membangun Indonesia yang maju dan bermartabat.

Submit