Depok - Sesuai Instruksi Presiden terkait perampingan strukutr organisasi instansi pemerintah, Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Tata Laksana (SDM Ortala) PPATK tengah mematangkan kesiapan Pelaksanaan Reorganisasi PPATK melalui pertemuan konsinyering bersama Pimpinan dan segenap pejabat eselon I dan II di lingkungan PPATK, Kamis dan Jumat (25-26/6) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan APUPPT, Cimanggis, Kota Depok. Pertemuan ini dimaksudkan untuk memaparkan konsep reorganisasi guna mendapat evaluasi dari segenap pejabat terkait.

Kepala PPATK, Dian Ediana Rae, menyampaikan arahannya dalam konsinyering tersebut.

“Dengan Reorganisasi ini, perubahan organisasi akan terjadi. Perubahan ini diharapkan mampu menciptakan perubahan Sumber Daya Manusia yang lebih baik, berkompeten, serta produktif.  It’s a must. Tidak dapat kita hindari karena memang tuntutan zaman yang semakin berkembang. Sehingga dibutuhkan organisasi yang selalu siap menjawab tantangan kerja, untuk menjadi organisasi yang  responsif, kreatif, serta kuat. Utamanya dalam mengemban amanah sebagai focal point dari Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme”, jelasnya. 

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh Kementerian/Lembaga pemerintahan di Indonesia untuk melakukan perampingan organisasi pemerintahan guna mengurangi rantai birokrasi guna mempercepat pelayanan publik. Dalam hal ini PPATK tengah mempersiapakan diri untuk menerapkan instruksi presiden tersebut dengan melakukan proses Reorganisasi, melalui Deeselonisasi serta perubahan struktur organisasi. 

Harapannya, proses birokrasi yang terlalu Panjang dan berbelit dapat dipangkas, serta produktifitas para ASN semakin optimal sehingga mampu menjawab segala tantangan kerja di masa depan yang akan lebih kompleks. Begitupun dengan PPATK, melalui Reorganisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesiapan PPATK untuk menjawab tantangan di masa depan melalui peningkatan kinerja PPATK yang lebih baik, optimal, dan produktif, namun tetap dengan target dan output yang jelas dan berdampak pada Negara dan Bangsa. (MT)